Ketika Hati Bicara,semuanya akan bisa kita lakukan :)

Kamis, 07 Juli 2011

Cerpen : Behind of the life

Hari ini di Makassar,. .
aku ingin sekali berkunjung ke 'Banting Murung' salah satu tempat wisata yang ada di Kota Makassar. soalnya aku lagi boring banget di rumah terus. kerjaanku cuma makan tidur makan tidur saja.

" Dijah,mau jalan kah? "
" Boleh nek. kalau nenek mengizinkan "
" Ya udah, siap-siap sana entar ada yang jemput bawa kamu jalan"
Senyum lebar kini mulai mengembang di bibirku saat ini. Rasa bahagia tak sanggup lagi aku pungkiri. Seakan kaki ini bergegas lari menuju kamar yang menyimpan sejuta benda. Ku pilih sebuah baju kaos berwarna kuning, jeans, jilbab hitam serta sandal ungu untuk mendampingi perjalananku nanti.

 Setelah selesai bersiap-siap, aku segera menuju ruang tamu untuk menemui nenek. setibanya di sana, ternyata om ku sudah ada dan aku yakin beliau yang akan menghantarkanku jalan-jalan. Namun ternyata aku tidak sendiri, karena masih ada beberapa sanak saudara yang menemaniku berjalan-jalan.

"Dijah udah siap? kita langsung pergi aja yuk"

Aku hanya bisa mengangguk dan melontarkan sebuah senyum kepada pria separuh baya itu. Namun, sebelum pergi, aku melangkah kepada kakek dan nenekku yang telah mengizinkanku jalan dan memberiku beberapa uang belanja. Aku pun mencium kedua tangan mereka sebelum berangkat pergi

Akhirnya, setelah beberapa lama menempuh perjalanan ke ' Banting Murung ' sampai juga. aku takjub melihat beberapa souvenir yang beranekaragam dan dominan dengan kupu-kupu. Mulai dari gantungan kunci, hiasan dinding, hingga baju pun ada bergambar kupu-kupu dengan beraneka warna. senang banget rasanya bisa jalan-jalan ke sini. Bukan hanya itu, di sini juga terkenal dengan air terjunnya, indah sih, tapi udh mulai tercemar. seharusnya, tempat-tempat seperti ini harus di jaga, terutama dalam kebersihannya. Karna akan mengurangi nilai keindahan alam, serta bisa berbahaya bagi kesehatan manusia yang mandi di sana.

Langkah kaki ku terus berjalan menuju tempat yang menurutku menarik. ketika menuju ke suatu tempat, ku melihat seseorang yang berkepala botak dan besar. aku mulai penasaran dengan orang itu.

" Dijah kenapa?kok diam saja? "
" Kak, kenapa orang itu? dia sakit ya? "
" Iya sayang. itu namanya penyakit Hydrocepalus. Yang di dalam kepalanya terdapat pengumpulan cairan. sehingga kepalanya itu besar."

Rasanya aku belum puas dengan info yang di beritahukan kakak sepupuku tadi. mungkin sampai rumah harus membuka internet untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Aku langsung melanjutkan perjalananku kembali dan hatiku tiba-tiba berkata " Ya Allah, orang itu kasihan sekali. tapi di dalam kekurangannya dia masih bisa tertawa, tersenyum dan merasakan indahnya dunia. dia masih bisa bersyukur pada Engkau yang masih memberinya kaki untuk berjalan, mata untuk melihat,tangan untuk meraba dan nikmatMu yang lainnya. sedangkan masih banyak orang yang memiliki kekurangan namun tak mau bersyukur malah selalu membrontak, menyalahkan orang lain bahkan menyalahkan Engkau.Namun hamba tau, di balik kekurangan itu pasti ada kelebihan luar biasa yang telah engkau berikan"

Lamunanku saat berjalan kini berhenti, ketika melihat beberapa souvenir yang cocok untuk aku berikan kepada teman-temanku di Tarakan. aku pun membeli beberapa gantungan kupu-kupu yang unik untuk ku berikan kepada teman-temanku di sana. Setelah selesai belanja, aku dan beberapa sanak saudaraku menuju ke pagar luar untuk menuju parkiran. Namun kini aku kembali melihat seorang kakek tua yang buta yang sedang asyik memainkan gitar kecilnya sambil bernyanyi. di hadapannya terdapat sebuah kaleng, dan sepertinya itu untuk mengumpulkan uang. Tapi melihat kakek itu, rasanya hatiku iba, seharusnya seumuran beliau harus beristirahat yang cukup di rumah untuk menjaga kesehatan. Rasa takut di tipu juga bergelut di hatiku, kan jaman sekarang banyak yang pura-pura buta untuk medapatkan sejumlah uang. Tapi segera ku hapuskan prasangka buruk itu. dan melakukan apa yang harusnya ku lakukan.

"Kak, ikut aku dong yah" segera ku tarik tangan sepupuku untuk mengikuti langkahku
" Mau kemana Jah? kan kita udah mau pulang"
"udah enggak perlu banyak tanya kakak"

Ku keluarkan sekertas uang 20.000 untuk ku berikan pada kakek tua itu, rasa ikhlas selalu coba aku tanamkan agar hatiku tak gelap dengan kesombongan dan keangkuhan karena materi yang ada di kehidupanku. Berbagi itu indah dan nyaman di rasakan. aku kembali berbisik di dalam hati " Ya Allah, sungguh kasihan kakek itu. seharusnya beliau beristirahat, bukan membanting tulang dan rela berpanas-panasan di bawah terik matahari dan kedinginan di tengah hujan. Dan seharusnya orang-orang bisa belajar bahwa jika ingin memenuhi kebutuhan hidup, harus berusaha, bukan hanya duduk diam tanpa kerja. Dan dengan melihat inilah orang-orang bisa belajar bahwa masih ada orang-orang yang lebih susah dari kami dan harusnya kami selalu bersyukur atas nikmat yang Engkau berikan. Hal ini bukan membuat kami sombong dan angkuh, tapi hal ini mengajarkan sesuatu untuk berbagi dengan ikhlas terhadap sesama manusia ciptaanMU. Dan kini aku merasakan nikmatnya berbagi dengan ke Ikhlasan. "

Setelah selesai, aku pun menaiki mobil untuk pulang ke rumah dan beristirahat, karena badanku sangat lemas dan pegal setelah jelan-jalan. it's amazing experience for me today and give me a great something for my life and my mind.    
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar